BandarMetropolitan Beijing sendiri dibina seawal tahun 900 Masihi (antara bandar tertua di China). Ariff Shah: Jalan-jalan Beijing adalah hasil nukilan Syahmi Afnan, rase nak terbang ke sane pon ade!.-= Cerita terbaru heatzik.. 5 Website Font Percuma Untuk PC =-. umar says: 9 February, 2010 at 12:31 amdetikTravel Community - Beberapa traveler menikmati libur panjangnya dengan melakukan solo traveling, misalnya ke Beijing, China. Selain lebih bisa mengatur waktu sendiri, terkadang mereka justru menemukan teman baru di tanggal 5-10 Maret 2013, saya melakukan solo traveling ke Beijing. Perjalanan hingga mencapai Beijing didahului dengan transit di Bandara Kuala penerbangan Surabaya-Kuala Lumpur ditempuh selama 2,5 jam, ditambah transit selama 3 jam. Lalu saya harus berganti ke pesawat Airbus, yang lebih besar dengan lama perjalanan selama 6 saya akan tiba di Beijing pukul waktu setempat. Sebelum pesawat mendarat, pilot mengatakan bahwa suhu di beijing saat ini 3 derajat. Wow! Seperti suhu biasa sebelum keluar bandara, ada pemeriksaan imigrasi dan saya bertemu dengan 2 orang Indonesia, yang juga mengantre pemeriksaan imigrasi di belakang saya. Syukurlah setidaknya saya punya teman mengobrol sambil menunggu dan bermalam di bandara hingga pukul waktu ini kereta penghubung bandara ke kota baru beroperasi pukul Setelah sampai di kota, kami bertiga langsung mencari penginapan, memasuki hutong atau jalanan kecil di meletakkan barang bawaan, kami bertiga mulai menjelajahi Beijing. Sebelumnya kami sarapan terlebih dahulu dulu di Wangfujing Street. Untungnya, mereka berdua bisa bahasa mandarin, sehingga mereka memilihkan saya makanan makan kami beranjak menuju Tiananmen Square dan Istana Terlarang/Forbiden City, dengan tiket seharga 60 Yuan Rp Istana ini sangat besar. Menurut peta, panjang istana mulai dari pintu gerbang depan ke belakang adalah 3 km, belum termasuk panjang kiri dan kanan katanya ini adalah istana terbesar di dunia. Setelah keluar istana, kami masih memiliki waktu, lalu melanjutkan perjalanan menuju White Pagoda di Behai Park, sekitar 2 km jalan kaki dari pintu keluar istana. Harga tiket White Pagoda sebesar 15 Yuan Rp ini dikelilingi danau yang luas. Sayangnya, karena masih di awal musim semi, danau ini masih membeku dan lagit pun masih berawan kelabu. Ketika itu, seharian matahari tidak muncul. Lalu kami mampir ke Tiananmen Square untuk melihat upacara penurunan ke 2 di Beijing, kami sepakat untuk ikut one day tour ke Great Wall seharga 110 Yuan Rp Lokasi penginapan saya dan kedua teman saya berjauhan, sehingga pada pukul waktu setempat saya keluar hostel, Forbiden City Hostel di Naheyan Street menuju penginapan mereka dengan berjalan kaki selama 40 berjalan di tengah suhu dingin 3 derajat. Sebenarnya saya bisa naik subway, namun karena harus berpindah-pindah, saya memutuskan untuk berjalan kaki. Pukul kami sudah bersiap di depan penginapan teman saya. Kami dijemput mobil untuk menuju kelompok lain yang menunggu kami dengan dari Beijing menuju Great Wall ditempuh selama 2 jam. Sekitar 30 wisatawan ikut dan semua orang lokal, plus guide lokal hanya berbicara bahasa China. Meski sepanjang tur guide berbicara panjang lebar, tapi perjalanan tidak ini karena sepanjang jalan saya bisa menikmati suasana Kota di luar Beijing, Sampailah saya pada pemandangan bukit tandus. Sejauh mata memandang hanya terlihat tanaman tanpa daun. Ini karena cuaca pasca musim salju. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana suhu ketika musim salju. Brrr...Akhirnya sampailah kami di kaki Great Wall. Kami harus berjalan menanjak kalau ingin naik, padahal kami bertiga belum sarapan dan sekarang telah pukul Kami hanya membawa bekal rasa lapar hilang setelah kami menginjakkan kaki di Great Wall. Wow! Keren sekali pemandangannya, dihiasi langit biru cerah dan dan sinar hangat matahari. Suasana ini sepertinya membuat deretan tembok Great Wall terlihat katanya, deretan tembok yang memanjang seperti ular ini bisa dilihat dari Bulan. Saya percaya tidak percaya, ya. Saya berpikir mungkinkah tembok dengan lebar 8 meter bisa dilihat dari Bulan?Yang membuat saya terkesan, Great Wall menjadi salah satu keajaiban dunia. Alhamdulillah, akhirnya keinginan saya kesampaian juga mengunjungi Tembok China. Nah minggu lalu dalam perjalanan New York-Jakarta dengan menumpang Air China, ada transit di Beijing selama 11 jam. Horee! Sebelumnya saya sudah googling tentang aktivitas long haul transit disini, dan Alhamdulillah ada free Visa transit untuk penumpang pesawat di seluruh bandara China selama hingga 144 jam. Sayangnya, di web resmi Pemerintah Ngomongin soal traveling, pada umumnya ada 2 tipe traveler saat merancanakan perjalanan. Ada yang suka merencanakan trip-nya serba mandiri, ada juga yang lebih suka pakai tour aja biar semuanya udah diurusin. Tipe yang manakah kamu? Sebagai travel blogger yang hobi nulisin itinerary se-detail mungkin, mungkin orang-orang akan menebak aku pastinya suka atur trip sendiri ya? Bisa dibilang begitu sih. 70% trip-ku, aku lebih suka mengatur sendiri. Tapi banyak momen juga dimana aku lebih memilih dan sangat menganjurkan untuk ikut tour atau open trip. Biasanya di kasus-kasus seperti apa ya? Pertama kita breakdown dulu plus minus dari masing-masing tipe traveler Traveler Jalan Sendiri Mandiri 1. Bebas Yang pertama dan terutama dari traveling independen adalah BEBAS! Itinerary ya suka-suka kita. Tengah jalan mau nambah atau skip lokasi wisata, boleh saja. Mau tiba-tiba istirahat? Mau berlama foto-foto di suatu tempat, mau tiba-tiba mampir kafe dan leyeh-leyeh? Sah-sah aja. Nggak perlu mikirin yang lain. You make your own choice, and you decide your speed. 2. Flexible Budget Karena kita menentukan sendiri traveling kita, budget bisa banget diatur. Kita bisa pilih hotel semurah ataupun semewah yang kita mau, pilih transportasi yang paling affordable, dan lain-lain. Kita bisa pilih untuk irit di pos tertentu, untuk splurge di pos lainnya. Contoh SAVE untuk pos makanan, SPLURGE untuk pos tempat wisata 3. Perlu Waktu Riset Karena semua serba sendiri, harus sedia waktu untuk riset atau browsing. Riset harga tiket, penginapan, tempat wisata, tempat makan, dan lain-lain. Belum booking-nya. Untuk yang sehari-hari sibuk bekerja, mungkin nggak punya banyak waktu untuk riset mendalam seperti ini. 4. Tanggung jawab penuh ada padamu Saat traveling independen, semua tanggung jawab ada di kamu. Kalau sampai kecopetan, kalau sampai ketinggalan pesawat, kalau sampai nyasar, dan lain-lain. Harus belajar problem-solving dan mengandalkan diri sendiri saat bertemu kesulitan saat traveling. Dibalik foto yang indah di Songwoldong Fairytale Village, Korea Selatan ini, ada aku yang dompetnya hilang jatuh entah dimana! Huhuhu padahal lagi solo-traveling! Pusing nggak sih? Traveler Ikut Tour Tinggal Terima Jadi Ikut tour, kamu tinggal mengikuti saja aktivitas yang sudah diatur oleh guide. Enak, nggak usah mikir! Hahaha. Merencanakan trip itu time consuming dan emotionally draining lho. Kalo nggak punya waktu untuk riset, lebih enak ikut tour. 2. Bisa Ketemu Orang Baru open trip dan Lebih Aman Ikut open trip bisa banget bikin kita ketemu teman baru! Apalagi kalo solo traveler, nggak usah takut kesepian kalo ikut open trip. Cenderung lebih aman juga karena pergi beramai-ramai dan ada guide yang membantu kalau terjadi apa-apa. When in Sumba. Bisa banget ketemu teman jalan kalo ikut open trip 3. Kebebasan Terbatas Saat ikut tour terutama open trip, biasanya sudah ada itinerary atau rundown yang harus diikuti. Kadang belum puas eksplor suatu tempat, eh sudah dipanggil guide buat balik ke bus. Ikut tour berarti harus siap menghargai dan mengikuti itinerary yang sudah dibuat untuk bersama-sama. 4. Bisa Lebih Murah Pada beberapa kasus, ikut tour atau open trip bisa jadi lebih murah daripada jalan sendiri! Terutama ke tempat-tempat yang transportasi umumnya belum bagus. Ikut Open Trip dari Jakarta ke Ranca Upas, Ciwidey, Bandung beberapa waktu lalu. Jauh-jauh lebih murah dibanding jalan sendiri! Karena ke Ciwidey belum ada transportasi umum yang mumpuni Jadi apakah Jennifer Anandary selalu pilih trip mandiri? Nggak juga. Untuk beberapa kasus, aku sangat menyarankan untuk ikut open trip atau tour. Apalagi di Indonesia, transportasi umum belum terlalu bagus dan biasanya perlu kendaraan pribadi. Sewa transportasi pribadi pasti membuat biaya bengkak, open trip bisa jadi pilihan yang affordable. Untuk solo traveler, bisa jadi ajang cari teman jalan. Saat solo trip ke Beijing, aku ikut open trip ke Great Wall Mutianyu. Ikut open trip ini secara budget jauh lebih murah dibandingkan kalau aku pergi sendiri. Kalau pergi sendiri, harus naik taksi bolak-balik karena tidak ada kendaraan umum. Sedangkan nggak ada teman patungan kan kalo solo trip. Plus, karena kenalan sama peserta lain jadi bisa minta tolong fotoin deh hehe. Trip ke tempat atau negara yang bahasanya sulit seperti China, aku menyarankan pakai tour kalau kalian belum terbiasa jalan mandiri. Ikut Open Trip ke Great Wall di Beijing Beautiful Mutianyu Jika pergi dalam jumlah besar, misalnya bareng keluarga besar atau teman, aku juga menyarankan pakai tour saja. Supaya ada yang bantu mengatur. Kadang ngatur keluarga atau teman sendiri bisa bikin malah berantem lho! Mau liburan malah berujung berantem, nggak enak banget. Kalo ada guide kan enggak. Kita bisa fokus jalan-jalan saja. Saat trip ke Malang, aku pergi bertujuh dengan teman. Nggak punya waktu untuk browsing ini itu, karena saat itu kita sibuk kerja. Akhirnya pakai jasa private trip. Dapat supir, guide, dan mobil, untuk antar kita keliling. Itinerary-nya sudah disediakan. Kami request tambahan Omah Kayu, Batu, langsung disesuaikan ke dalam itinerary. Semua penginapan, dan transportasi seperti jeep untuk ke Bromo juga sudah dipersiapkan. Kalau dapat tour yang oke, pakai tour itu enak banget sih! Bisa bebas custom itinerary kalau ikut Private Trip Pakai guide selain diurusin ini-itunya, bisa bantu fotoin juga hehe Dulu, cari tour mesti browsing Google, atau cari di hashtag Instagram atau social media. Sekarang, sudah ada travel marketplace yang bisa bantu kamu untuk cari tour ataupun open trip. Namanya ! Seperti marketplace pada umumnya, menghubungkan kamu dengan berbagai macam travel agent di Indonesia. Pilihan paketnya tentu beragam ya. Kamu tinggal search tujuan yang kamu mau, lalu bisa cek satu-satu pilhan yang tersedia. Ya, kayak belanja di marketplace aja! Destinasinya ada baik domestik maupun internasional. Yang kusuka juga adalah, di pesan tour jadi lebih aman. Karena pembayaran dibayarkan ke pihak Holahalo lebih dulu, tidak langsung ke agent. Kadang kan suka takut ya saat payment ke travel agent yang nemu di internet, takut scam atau ternyata tipu-tipu. Hal tersebut bisa kamu hindari melalui jika bertransaksi disini. juga menyediakan baik Open Trip maupun Private Trip. Mau ikutan trip bareng yang lain sekalian cari teman? Silakan pilih kategori open trip. Sudah punya temen segeng buat diajak jalan, tinggal cari tour aja? Silakan pilih kategori private trip. Contoh pilihan paket Private Tour Contoh pilihan paket Open Trip Untuk Private Trip, tersedia pilihan Pesan Kustom juga. Apa tuh Pesan Kustom? Kamu bisa meng-kustom trip sesuai keinginanmu, harga bisa didiskusikan dengan gerai. Punya tujuan wisata yang ingin dikunjungi tapi tidak ada di itinerary? Pesan Kustom aja, ajukan ke gerai biar dia yang mengatur dan menghitung biayanya untuk kamu. Gampang kan? Biarpun judulnya ikut tour, tapi itinerary-mu bisa sesuai maumu dan antimainstream! Jangan segan mengutarakan idemu ke agen, biar mereka yang mengaturnya untukmu! Langsung aja cek website-nya di . Atau kepoin dulu social media-nya! Next trip kemana ya asyiknyaaa? Website Facebook Instagram Twitter
Berhematlahdengan Penerbangan Hemat dari Jakarta ke Beijing - Capital. Penerbangan hemat dari Jakarta ke Beijing - Capital akan menyemangati Anda untuk merencanakan petualangan yang layak Anda dapatkan. Dunia ini luas dan kemungkinan tidak akan berakhir. AirAsia merupakan jalan menuju kehidupan yang Anda impikan selama ini.
. 422 420 286 265 127 26 286 144