Businesstodayid, Jakarta - Sesuai dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/ IPC terkait penataan bisnis anak-anak perusahaannya, makan terhitung mulai hari ini Minggu (15/7/2018) pengelolaan dan operasional bongkar muat peti kemas pada Terminal 2 dan Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok akan dikelola oleh PT IPC Terminal Peti Kemas (IPC TPK) yang
PT Pelabuhan Indonesia atau Indonesia Port Corporation IPC II akan memberlakukan autogate di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok pada semester pertama 2019. Rencananya, IPC melakukan uji coba autogate di Terminal Operasi 3 ini pada April. "Bila sebelumnya terjadi pertemuan antarorang, yakni sopir truk kontainer dengan petugas dan aparat bea cukai di pelabuhan, dengan autogate hal tersebut tidak akan ada lagi. Semua proses pun berjalan dalam hitungan detik," ujar Senior Vice President Operations IPC David P Sirait di Jakarta, pekan lalu. Autogate memungkinkan sopir kontainer tidak perlu lagi membawa berkas-berkas dokumen. Mereka cukup menempelkan kartu identifikasi diri di gerbang masuk. Lantas, kamera CCTV memotret nomor peti kemas sehingga mengetahui lokasinya di lapangan. Otomatisasi itu berlaku pula bagi truk kontainer yang membawa peti kemas dari Terminal Operasi 3 Pelabuhan Tanjung Priok. Kelebihan lain dari autogate, terang David, kameranya juga dapat membaca atau mengidentifikasi sejumlah kerusakan pada peti kemas. Kerusakan tersebut, seperti lubang, sebelum memasuki kawasan pelabuhan. Sejak beberapa tahun terakhir, Pelindo II atau IPC dicanangkan menjadi digital port atau pelabuhan berbasis digital. Segala sesuatu yang terkait dengan proses bisnis dikonversi menjadi digital baik dalam aspek operasional, keuangan, maupun aspek-aspek lain. Upaya melakukan digitalisasi terhadap semua aspek itu dilakukan IPC dalam rangka menyambut revolusi industri Sejatinya, IPC melakukan transformasi digital bukan hanya dalam konteks pelayanan di terminal, melainkan juga melingkupi seluruh kegiatan pelabuhan secara korporasi, baik dari sisi laut maupun darat. Di sisi laut, IPC menyiapkan marine operation system MOS, vessel management system VMS, dan vessel traffic system VTS. Sistem ini memonitor dan memantau pergerakan kapal sejak mereka berangkat dari pelabuhan awal sampai tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. Di sisi darat, IPC memiliki terminal operating system TOS dan nonpeti kemas terminal operating system NPKTOS serta auto tally untuk penghitungan kontainer. Ada pula container freight station CFS, buffer area, DO online, car terminal operating system, reception facility, serta truck identification untuk mengidentifikasi pengemudi dan tujuan pengiriman barang dari seluruh armada pengangkut barang. "Penerapan digitalisasi berbagai sisi di pelabuhan menjadi fokus utama IPC dua tahun terakhir. Standardisasi pelayanan berbasis digital secara menyeluruh mulai saat barang dikirimkan ke pelabuhan sampai kemudahan pembayaran serta tracking dan tracing barang," pungkas Direktur Utama IPC Elvyn G Masassya. Hym/Ant/S-4
\n cctv pelabuhan tanjung priok ipc

TanjungPriok akan Setara Pelabuhan Shanghai; Harmen Sembiring: "Morotai Butuh Legal Recognition Secepatnya"; Aksi Buruh Peringati Hari Buruh Sedunia; Proyek MRT Jakarta Resmi Diluncurkan

kedatangan truk bisa kami seimbangkanJakarta ANTARA - Badan Usaha Milik Negara PT Pelindo II Persero atau Indonesia Port Corporation IPC dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok meluncurkan sistem tunggal identifikasi data truk single truck identification data/STID berbasis elektronik di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu. "STID ini menjadi pemacu trigger untuk pengembangan sistem-sistem lainnya. STID tak hilangkan kemacetan, tapi dengan kami perbaiki sarana dan prasarana serta sistemnya, kedatangan truk bisa kami seimbangkan," ujar General Manager Indonesia Port Corporation IPC cabang Tanjung Priok, Guna Mulyana saat ditemui wartawan di Jakarta, Rabu. Dijelaskan, STID berisi basis data kelayakan teknis truk seperti nomor polisi kendaraan/ truk, serta nama pemilik/ perusahaan angkutannya dan terhubung dengan manajemen pelabuhan dan pengelola terminal untuk mendukung ekosistem logistik nasional. Tujuannnya satu yakni menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen internasional sejak kedatangan barang hingga tiba di gudang. Ditambahkan, sistem ini juga akan mengidentifikasi truk keluar-masuk Pelabuhan Tanjung Priok sebanyak truk setiap harinya selama 24 jam, terdiri dari truk petikemas dan non petikemas. Baca juga Pelindo II tunggu kajian pembatasan operasional truk kontainer "Singkatnya, melalui STID, seluruh data identifikasi truk di sejumlah terminal bisa dikelola secara terpusat oleh manajemen pelabuhan dan pengelola terminal di bawah pengawasan Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok," katanya. Ia juga menyebutkan, TID sebelumnya telah dimiliki oleh beberapa terminal, seperti Jakarta International Container Terminal JICT di Koja, New Priok Container Terminal NPCT-1 dan IPC Terminal Petikemas TPK 009. "Melalui STID, semuanya diintegrasikan jadi satu bernama Single TID," kata Guna. Program lanjutan Ia kembali menegaskan kalau STID ini nanti akan ada program kelanjutannya, seperti terminal booking system, yang mengatur keseimbangan truk keluar-masuk pelabuhan dengan cara perusahaan angkutan kargo melaksanakan reservasi jadwal kedatangan ke terminal. "Kami berharap dengan itu, nanti jadi seimbang balance nantinya kedatangannya itu. Kalau dengan STID itu, kami baru mengidentifikasi dan mengatur. Jadi, kami harapkan ada TBS terminal booking system/ truck booking system," kata Guna. Baca juga IPC dukung pemberantasan pungli di lingkungan pelabuhan Selain itu, IPC juga mendorong penerapan terminal booking cargo return system TBCRS di seluruh manajemen Pelabuhan Tanjung Priok sehingga satu truk yang datang, bisa membawa kargo lagi saat keluar pelabuhan. "Diharapkan, itu Single TID salah satu yang kami dorong arahnya ke sana. Karena Pelabuhan Tanjung Priok ini sebagai 'gateway', barang di terminal kemudian diangkut ke daerah produksi atau ke pemilik barang memerlukan akses. Nah, akses inilah yang perlu cara bagaimana kami mengaturnya dengan penerapan TBCRS," kata Abdu FaisalEditor Edy Sujatmiko COPYRIGHT © ANTARA 2021

JAKARTA- Pelabuhan Tanjung Priok kembali disterilisasi untuk mencegah penyebaran wabah Corona (Covid-19) serta dilakukan penyemprotan dengan disinf. Koran Jakarta | Rabu, 20 Juli 2022; IPC Sterilisasi Dermaga Tanjung Priok. Senin, 30 Maret 2020 03:00 WIB Waktu Baca 1 menit.
This article has been translated by PwC Indonesia as part of our Indonesia Infrastructure News Service. PwC Indonesia has not checked the accuracy of, and accepts no responsibility for the content. Investor Daily Akhir 2018, IPC-TPK Jadi Pengelola Terminal Petikemas Priok 17 July 2018 Jakarta — PT Pelabuhan Indonesia II Persero or IPC appointed its subsidiary, PT IPC Terminal Peti Kemas IPC TPK, to manage container loading & unloading services at Terminal 2 and Terminal 3 of Tanjung Priok Port in North Jakarta. “The arrangement is conducted to improve the quality of service to consumers, so each entity under IPC can focus more on their main business,” said IPC President Director Elvyn G. Masassya in his official statement in Jakarta, Monday 16/7. IPC TPK is a subsidiary of IPC which is established to operate container terminal. Terminal 2 and Terminal 3 at Tanjung Priok Port will be officially operated by IPC TPK as of Sunday, 15 July 2018. Henceforth, entering the second half of 2018, IPC management has also decided on a new business model for IPC, namely each subsidiary will focus on its own business to optimize their functions and roles. Every container terminal at the company’s ports which has reached a certain volume will be operated by PT IPC TPK, while every non-container terminal at the company’s ports which has also reached a certain volume will be managed by PT Pelabuhan Tanjung Priok PTP. Meanwhile the management of vehicle terminals including roro terminals will be carried out by PT Indonesia Kendaraan Terminal IKT Tbk. This business model aims to improve productivity, efficiency, and management standardisation, thus improving IPC service performance. According to Elvyn, the volume of business and operation at Tanjung Priok Port keeps increasing each year. Therefore, operational adjustment and arrangement are needed to enhance the quality of service to consumers. So far, loading and unloading services at Terminal 2 and Terminal 3 of Tanjung Priok Port are managed by PTP. Terminal 3 focuses on providing international container loading & unloading services, whereas Terminal 2 concentrates on domestic containers. With regard to the change in the management of Terminal 2 and Terminal 3, PTP has circulated a letter of notification to service users on last 13 July.
cctv pelabuhan tanjung priok ipc
TANJUNGPRIOK JUMAT, 5 AGU 2022 03:00. UMSINI SESUAI JADWAL | ON SCHEDULE. SURABAYA SENIN, 8 AGU 2022 11:00. TANJUNG PRIOK SELASA, 9 AGU 2022 18:00. KELUD SESUAI JADWAL | ON SCHEDULE. KIJANG RABU, 10 AGU 2022 18:00. PT Pelabuhan Indonesia (Persero) - Cabang Pelabuhan Tanjung Priok
February 10, 2021 Jakarta, February 10th 2021 – Considering the Covid-19 outbreak that getting out of control, IPC Container Terminal /IPC TPK a subsidiary of PT Pelabuhan Indonesia II Persero, continue distributed New Normal Kits at Tanjung Priok Port. Head of the Tanjung Priok Port Authority, Capt. Mugen Suprihatin Sartoto accompanied by the Director of Commercial and Business Development of IPC TPK, David P. Sirait were involved in this activity. “The Covid-19 contagion is becoming more worrisome. IPC TPK will continue to take persuasive steps to reduce the Covid-19 contagion, especially in the port area. We have been doing this activity regularly since early 2020. The Interaction with users in the port area cannot be avoided although we already doing most of the services is going online. ” David said. 500 packages New Normal Kit including masks and hand sanitizers were distributed to users and container truck drivers in 4 four different locations in Tanjung Priok Port, that is Tanjung Priok 1 Area, Tanjung Priok 2 Area, Terminal Support Area and IPC TPK Billing Center. In 2020, IPC TPK has distributed 5,000 new normal kit packages to users in the 6 container terminal area who managed by IPC TPK including Tanjung Priok Port, Panjang Port, Palembang Port, Pontianak Port, Teluk Bayur Port and Jambi Port. David said that the event was held to support the government programs to reduce the contagion of Covid-19. On the other hand, it is also can make the users feel comfort and safety to come to the IPC TPK work area.

TMC memiliki peran penting dalam mengurangi kepadatan yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan utama dan pendukung tol laut," jelasnya. Direktur Utama PTI Dhrubajyoti mengemukakan, keselamatan, produktivitas penanganan barang, dan pendekatan berbasis pelanggan menjadi fokus utama dalam melayani.

No. Lokasi CCTV Lihat CCTV 1 AREA PARKIR PELABUHAN Contoh camera_alt 2 POS PINTU MASUK PELABUHAN Contoh camera_alt . 241 76 108 313 358 53 47 367

cctv pelabuhan tanjung priok ipc